Hibata.id – Bone Bolango, merupakan sebuah wilayah di Provinsi Gorontalo yang mayoritas penduduknya adalah petani. Itulah mengapa, para petani sangat membutuhkan pendampingan dan bimbingan dalam praktik pertanian.
Menurut seorang petani lokal, tantangan utama yang dihadapi petani di wilayah itu meliputi kurangnya pengetahuan tentang teknik pertanian modern. Pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta akses terbatas terhadap modal dan teknologi.
“Kami memerlukan lebih banyak dukungan dalam bentuk pendampingan teknis dan akses ke inovasi pertanian,” kata Warlan salah satu petani milenial di Bone Bolango.
Baca Juga: Spirit Positif Membangun Daerah di HUT ke 21 Bone Bolango
Mereka meminta agar pemerintah dapat merespons persoalan ini dengan menyediakan program-program pendampingan yang efektif. Pendampingan meliputi pengawalan para pendamping atau penyuluh pertanian.
Keluhan itu disampaikan Anton Kadir selaku warga desa yang berprofesi sebagai petani, menurutnya masalah yang dihadapi para petani kadangkala tidak adanya petugas pertanian di lapangan.
“Kalau tanaman padi saya bagus para petugas ini turun ke lapangan. Akan tetapi jika padinya terkena hama para petugas tidak ada yang turun ke lapangan,” kata Anton.
“Memang teori selalu diberikan ke para petani, namun harus juga ada pendampingan ketika ada masalah-masalah yang terjadi di lapangan,” jelasnya.
Menanggapi keluhan itu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Yeyen Sidiki menerangkan, bahwa petugas seharusnya melakukan pendampingan. Mulai dari pembajakan sawah hingga pasca panen.
“Khusus dibidang pertanian harus ada pendampingan dan keseriusan dari petugas. Sehingga masyarakat benar-benar tahu cara menghadapi masalah-masalah yang ada,” tegasnya
“Selain itu tentu petugas dan para petani harus ada kerja sama yang baik. Ini menjadi catatan saya untuk bagaimana pemerintah bisa menekan para pendamping pertanian,” ia menandaskan.