Hibata.id, Medan – Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran bela negara di tengah arus globalisasi.
Hal itu disampaikan Bamsoet saat menghadiri penutupan Diklat Kaderisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara di Batalion Kavaleri 6/Naga Karimata, Medan, Selasa (14/1/2025).
“Diklat kaderisasi ini menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran bela negara, khususnya di kalangan pemuda. Dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, para kader diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang menjaga integritas bangsa dan negara,” ujar Bamsoet.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, Wakil Ketua Umum Arsyad Rasyid, Waketum Srikandi Pemuda Pancasila Novita Wijayanti, Komandan KOTI Nasional Robert Rouw, Ketua Pemuda Pancasila Sumatera Utara Musa Rajekshah, serta sejumlah pejabat militer, termasuk Aster Kasdam I/BB Kolonel Inf Andrian Siregar dan Danyonkav 6/Naga Karimata Letkol Kav Ronald Tampubolon.
Pada kesempatan itu, Pemuda Pancasila Sumatera Utara menyerahkan tiga unit mobil jenazah kepada MPC Pemuda Pancasila di Kabupaten Toba, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Batubara sebagai bagian dari pengabdian sosial organisasi tersebut.
Bela Negara sebagai Implementasi Nilai Pancasila
Dalam pidatonya, Bamsoet menjelaskan bahwa bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Bela negara tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga mental, sosial, dan budaya.
“Kesadaran bela negara harus dimulai sejak dini melalui pendidikan formal maupun informal. Kegiatan seperti Diklat Kaderisasi Pemuda Pancasila berperan strategis dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga aktif menjaga nilai-nilai kebangsaan,” ungkap Ketua MPR RI ke-15 ini.
Bamsoet menyoroti tantangan bangsa saat ini, termasuk peningkatan kasus intoleransi, radikalisasi, dan penyebaran hoaks di media sosial. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), isu-isu tersebut menjadi ancaman nyata yang memerlukan langkah preventif, salah satunya melalui penguatan kesadaran bela negara.
Pemuda sebagai Garda Terdepan
Bamsoet menambahkan, pemuda memiliki peran vital dalam mempertahankan keberlangsungan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. “Dengan penanaman kesadaran bela negara, para kader Pemuda Pancasila diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan global, menjaga persatuan, dan memastikan keberlanjutan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sebagai penutup, Bamsoet menekankan bahwa bela negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Kader Pemuda Pancasila diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari diklat untuk memperkuat solidaritas bangsa.