Peristiwa

Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah

×

Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi - Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 11 Orang/Hibata.id
Ilustrasi - Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 11 Orang/Hibata.id

Hibata.id – Keluarga para korban sipil dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Pantai Cijeruk-Cimerak, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab secara penuh atas dampak musibah yang terjadi pada Senin pagi (12/5/2025).

Kepala Desa Sagara, Alit Saripudin, mengungkapkan bahwa sebagian besar korban merupakan warganya yang ikut terlibat sebagai pekerja dalam proses pemusnahan bahan peledak tersebut. Ia meminta pemerintah memberikan jaminan hidup kepada keluarga yang ditinggalkan.

Scroll untuk baca berita

“Kami mewakili keluarga korban meminta pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya, termasuk menjamin masa depan istri dan anak-anak korban,” ujar Alit saat dikonfirmasi pada Senin siang.

Baca Juga:  Kapolda Gorontalo Kerahkan Personil Lakukan Pencarian Korban Longsor Tambang Suwawa

Menurutnya, terdapat tujuh warga Desa Sagara yang menjadi korban, sementara korban lainnya berasal dari Kecamatan Pamengpeuk. Alit menegaskan bahwa para korban bukan penonton, melainkan pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan peledakan.

“Tidak ada penonton yang menjadi korban, semua yang meninggal adalah pekerja,” tegasnya.

Alit menyampaikan tiga permintaan utama kepada pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden tersebut. Pertama, ia meminta agar lokasi pemusnahan bahan peledak segera dipindahkan karena telah menimbulkan keresahan warga.

Baca Juga:  Pengungsi Banjir Kota Gorontalo, Tak Ada Sarapan hingga Kena Asam Lambung

“Kami sudah resah, mohon lokasi pemusnahan bahan peledak dipindah, jangan lagi di wilayah kami,” ujarnya.

Permintaan kedua menyangkut jaminan kehidupan bagi keluarga korban, termasuk akses pendidikan dan layanan kesehatan. Bahkan, menurut Alit, beberapa keluarga korban meminta jaminan seumur hidup bagi anak dan istri korban.

Ketiga, Alit mendesak agar pemerintah memberikan kompensasi terhadap kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat ledakan tersebut.

“Kami juga menuntut jaminan lingkungan, karena jelas ada dampak ekologi dari kegiatan peledakan itu,” tambahnya.

Baca Juga:  Fakta Menarik tentang Ikan Mola-Mola yang Tedampar di Pesisir Gorontalo

Diketahui, insiden pemusnahan amunisi kedaluwarsa itu menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk anggota militer yang tengah bertugas di lokasi. Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, sementara keluarga korban terus berdatangan untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka.

Laporan awal dari Unit Intelijen Kodim 0611/Garut mencatat jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang, dengan kemungkinan bertambah seiring proses identifikasi lanjutan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600