Kabar

Kopolres Diminta Jangan Setengah Hati untuk Berantas PETI Pohuwato

×

Kopolres Diminta Jangan Setengah Hati untuk Berantas PETI Pohuwato

Sebarkan artikel ini
Aswad Lihawa, Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Pohuwato. (Foto: Dok. Hibata.id)
Aswad Lihawa, Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Pohuwato. (Foto: Dok. Hibata.id)

Hibata id – Aswad Lihawa, Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Pohuwato meminta dengan tegas kepada Kapolres Pohuwato, AKBP Busroni untuk jangan setengah hari dalam memberantas aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang semakin marak di wilayah Kabupaten Pohuwato.

Aswad menjelaskan bahwa praktik PETI yang berkembang pesat di sejumlah wilayah seperti Balayo, Kecamatan Marisa, Kecamatan Dengilo, dan Kecamatan Popayato telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Ia mendesak agar masalah ini segera dihentikan melalui tindakan konkret dari aparat penegak hukum.

Scroll untuk baca berita

Aswad juga menyoroti soal Kapolres Pohuwato sebelumnya sering mengeluarkan imbauan terkait masalah miras dan ketertiban lalu lintas, namun belum ada tindakan tegas yang diambil untuk menangani masalah PETI yang jelas merusak alam.

Baca Juga:  Pasokan Ikan Menurun, Harga di Pasar Gorontalo Naik hingga 60 Persen

“Jangan hanya fokus pada miras dan ketertiban lalu lintas, masalah PETI yang semakin meluas ini jauh lebih serius dan mendesak untuk segera diatasi. Saya meminta Kapolres untuk lebih serius dan tidak setengah-setengah hati dalam menangani aktivitas PETI yang sudah menjadi masalah besar bagi masyarakat dan lingkungan kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aswad menyoroti bahwa meskipun ada upaya penertiban yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (APH), aktivitas PETI di wilayah Bulangita, yang dekat dengan pusat kota, masih terus beroperasi tanpa hambatan. Hal ini memunculkan pertanyaan besar tentang komitmen aparat dalam memberantas praktik ilegal tersebut.

“Penertiban PETI di wilayah Pohuwato hanya sebatas formalitas belaka. Buktinya, meskipun ada penertiban, masih ada alat berat Excavator yang beroperasi di PETI Bulangita,” tambah Aswad.

Baca Juga:  PETI Balayo Makin Ganas, Alat Berat Beroperasi di Lahan Eks Kuburan

Aswad juga mengingatkan bahwa meskipun Kapolres sebelumnya telah berusaha menanggulangi PETI, upaya tersebut tidak berhasil, yang menunjukkan adanya ketakutan atau bahkan keengganan aparat kepolisian dalam menghadapi mafia tambang.

“Kapolres sebelumnya meninggalkan jejak buruk dalam penegakan hukum terhadap PETI. Jangan sampai Kapolres Pohuwato yang baru juga gagal menangani hal ini. Kami ingin melihat perubahan nyata dalam tindakan,” ujar Aswad dengan nada penuh harapan.

Aswad menegaskan bahwa perjuangannya bukan semata-mata untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu, melainkan demi kemaslahatan masyarakat Pohuwato secara keseluruhan. Ia menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama yang tidak bisa dikompromikan.

“Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh PETI harus dihentikan. Jangan biarkan kepentingan jangka pendek merusak masa depan Pohuwato yang lebih baik. Kami tidak ingin generasi mendatang mewarisi lingkungan yang sudah hancur akibat aktivitas pertambangan ilegal,” tegas Aswad.

Baca Juga:  Daftar UMR Tertinggi di Indonesia Tahun 2024

Meski begiitu, Aswad mengusulkan agar praktik pertambangan dialihkan ke metode manual guna meminimalkan dampak kerusakan lingkungan yang lebih besar akibat penggunaan alat berat seperti ekskavator. Dengan cara manual, katanya, kekayaan alam Pohuwato tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang tanpa merusak kelestariannya.

Aswad berkomitmen untuk terus mengawal kinerja Kapolres Pohuwato selama 100 hari pertama masa jabatan AKBP Busroni. Ia juga akan terus memperjuangkan Pohuwato dari mafia-mafia yang mengatasnamakan masyarakat, yang hanya datang untuk merusak daerahnya.

“Kami ingin perubahan yang nyata dan tegas dari Kapolres untuk menghentikan semua praktik ilegal yang merugikan masyarakat dan lingkungan,” pungkasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600