Hibata.id – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan program Integritas Layanan Primer (ILP) yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buteng, Konstantinus Bukide.
Acara yang turut dihadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut berlangsung di Puskesmas Mawasangka Tengah pada Selasa (11/2/2025).
ILP merupakan upaya strategis yang bertujuan menata dan mengkoordinasikan berbagai layanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup individu, keluarga, dan masyarakat. Program ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023.
Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman, menyatakan bahwa ILP merupakan hasil transformasi sistem kesehatan dengan fokus pada layanan preventif dan promotif.
“Sistem ini dirancang untuk memperkuat pelayanan primer dengan pendekatan pencegahan yang lebih terstruktur,” jelasnya.
Kasman menambahkan bahwa layanan ILP mencakup berbagai tahapan siklus hidup, mulai dari ibu hamil, anak-anak, hingga lanjut usia (lansia). Menurutnya, konsep pelayanan berbasis kluster telah diterapkan di 14 puskesmas di Buteng.
“Puskesmas Mawasangka Tengah dipilih sebagai lokasi peluncuran karena telah mencapai kategori bintang lima dalam pelayanan kesehatan,” tambah Kasman.
Sistem kluster dalam ILP membagi pelayanan kesehatan berdasarkan usia dan hasil skrining kesehatan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Konstantinus Bukide memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi layanan kesehatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan. Ia menekankan pentingnya memperluas cakupan layanan ILP tidak hanya untuk ibu hamil dan menyusui, tetapi juga untuk calon ibu sebelum menikah.
“Saya berharap layanan ini bisa dimulai dari calon ibu sebelum mereka menikah. Dengan demikian, program kesehatan lainnya, termasuk penanganan stunting, dapat terintegrasi secara lebih efektif,” ujar Konstantinus.
Lebih lanjut, Konstantinus menyebutkan bahwa kerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) serta Kementerian Agama akan dilakukan untuk mengadakan skrining kesehatan bagi calon pengantin.
“Kami ingin memastikan bahwa keluarga yang memiliki potensi risiko stunting dapat dicegah sedini mungkin agar tidak menjadi kasus stunting baru,” jelasnya.
Menurut Konstantinus, penurunan angka stunting di Buteng menjadi tanggung jawab bersama. Ia optimistis bahwa penerapan ILP yang komprehensif dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan peluncuran ILP ini, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang lebih terstruktur, preventif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.