Hibata.id – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyampaikan peringatan keras tentang kondisi salah satu fasilitas kesehatan terbesar di kotanya: Rumah Sakit Aloei Saboe. Dengan nada tegas, ia menyebut rumah sakit itu berada dalam kondisi kritis dan bisa kolaps dalam waktu tiga tahun jika tak segera dibenahi.
“Kalau tidak, rumah sakit itu akan kolaps. Paling tinggi tiga tahun,” kata Adhan dalam sebuah pernyataan publik. “Karena begitu banyak pemain di rumah sakit itu,” ujarnya, menuding adanya oknum-oknum yang memperburuk tata kelola rumah sakit.
Adhan tak menutup-nutupi: krisis di RS Aloei Saboe bukan semata soal anggaran, tapi soal manajemen. Ia mengungkapkan telah membentuk tim khusus untuk mengaudit kondisi rumah sakit secara menyeluruh.
“Saya sudah minta bantuan tim khusus mengecek rumah sakit. Kita akan perbaiki semaksimal mungkin. Kalau tidak, pelayanan kesehatan di kota ini akan lumpuh,” ujarnya.
Bukan hanya mengevaluasi, Adhan juga mengultimatum tenaga medis dan pejabat rumah sakit yang dinilai tidak profesional. Ia bahkan menyarankan agar mereka yang menjadi bagian dari masalah, lebih baik mundur.
“Kalau ada dokter yang bersikap seperti itu, justru akan merusak rumah sakit. Lebih baik mengundurkan diri daripada terus merusak dari dalam,” kata dia.
Kritik Adhan tak berhenti di RS Aloei Saboe. Ia juga menyoroti rumah sakit lain di Kota Gorontalo yang menurutnya mengalami persoalan serupa. Evaluasi menyeluruh dan kemungkinan perombakan struktural disebutnya sebagai langkah yang tak bisa dihindari.
Pernyataan Adhan bisa jadi menjadi momentum perombakan besar-besaran layanan kesehatan di Gorontalo. Tapi sebagaimana reformasi lain di sektor publik, semua bergantung pada satu hal: keberanian untuk bersih-bersih hingga ke akar.
