Daerah

Aksi Blokade Jalan Proyek Warga Sindang Panon di Ganggu “Preman”

×

Aksi Blokade Jalan Proyek Warga Sindang Panon di Ganggu “Preman”

Sebarkan artikel ini
Sejumlah preman saat mendatangi Aksi Blokade Jalan Warga Sindang Panon. (Foto: Warga)
Sejumlah preman saat mendatangi Aksi Blokade Jalan Warga Sindang Panon. (Foto: Warga)

Hibata.id – Aksi blokade jalan yang dilakukan oleh Warga Kampung Baru Atas Proyek Suvarna Sutera di Sindang Panon Tangerang-Banten terus cekal.

Pada 16 Agustus kemarin, PT. Alam Sutera diduga mendatangkan puluhan orang “Preman” untuk menghentikan aksi protes Warga Kampung Baru tersebut.

Kedatangan sekelompok “Preman” yang mengaku dari ormas Pendekar Banten itu mengejutkan warga.

Ketika itu, warga Rt. 004/007 Desa Sindang Panon sedang melakukan kerja bakti untuk persiapan perayaan HUT RI Ke-79.

Baca juga: Kritik Keras HPMIG Soal Kebijakan Buka Hijab Bagi Paskibraka Putri

Sekelompok preman ketika itu melakukan pembongkaran portal aksi blokade jalan menuju proyek Suvarna sutera.

Sontak Warga berbondong bondong datang dengan membawa alat-alat kerja bakti yang mereka gunakan.

Baca Juga:  Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Rutan Pemalang Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Pada saat itu, sempat terjadi cekcok dan saling dorong untuk mempertahankan portal dari upaya perusakan oleh sekelompok orang yang dikirim PT. Alam Sutera.

Warga kampung baru yang tergabung dalam Paguyuban Kampung Baru Berkah (PKBB) merasa diintimidasi dengan adanya pengerahan “preman” tersebut.

Baca juga: Warga Ambunu Morowali kembali Blokade jalan Houling PT IHIP

Menurut opan ketua PKBB, kedatangan kelompok orang yang dikirim oleh PT. Alam Sutera menunjukan tidak adanya itikad baik perusahaan.

“Tidak adanya itikad baik perusahaan dalam menyelesaikan dampak buruk dari proyek pembangunan perumahan Suvarna Sutera,” katanya

Opan menjelaskan, warga terpaksa menghentikan proyek karena warga ingin bertemu dan meminta pertanggungjawaban atas berbagai dampak buruk proyek.

Baca Juga:  Perwakilan Kemenag Kota Gorontalo dapat 11 Kategori Kejuaraan di MTQ Korpri

“Setelah dibangun Cluster Basanta dan Asta nyaris akses jalan warga kampung baru tertutup,” ujarnya

Baca juga: Akses Jalan Menuju Perkantoran di Bonebol Diblokade Pemilik Lahan, Mengapa.?

Puncaknya warga harus menutup akses jalan proyek karena pembuangan air limbah dari perumahan dialirkan ke wilayah perkampungan warga.

Hal itu mengakibatkan banyak rumah warga terendam karena sungai juga mengalami penyempitan karena tertutup oleh jalan proyek.

Opan bilang, warga hanya menuntut agar PT. Alam Sutera membangunkan akses jalan warga Kampung Baru dan melakukan Normalisasi Sungai.

“Tetapi sudah 13 hari aksi protes yang dilakukan warga belum juga ditemui oleh pihak Alam Sutera maupun Pemerintah,” ungkapnya

Baca Juga:  PWNU Gorontalo Wacanakan Energi Terbarukan Ketimbang Izin Tambang

Baca juga: Barah Konflik di IHIP Berujung Kriminalisasi

Sebaliknya, perusahaan Justru mengirim “preman” sudah beberapa kali dikirim untuk menghentikan aksi protes Warga Kampung Baru. 

Saat ini, katanya, warga bertekad untuk tetap menuntut agar jalan dibangun dan sungai dinormalisasi. Warga pun siap menghadapi segala resiko yang akan terjadi.

“Sebab kenyamanan warga sudah tidak dirasakan lagi akibat dampak buruk proyek PT. Alam Sutera. Terlebih warga merasa telah diinjak injak harga dirinya,” tutupnya

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600