Scroll untuk baca berita
Kabar

Bank Indonesia Ubah Cara Latih Petani: Praktik di Lahan, Bukan di Ruang Rapat

×

Bank Indonesia Ubah Cara Latih Petani: Praktik di Lahan, Bukan di Ruang Rapat

Sebarkan artikel ini
Ciptoning Suryo Condro, Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo. Foto: BI/Hibata.id
Ciptoning Suryo Condro, Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo. Foto: BI/Hibata.id

Hibata.id – Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo memfokuskan dukungan pada praktik langsung di lapangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Melalui Pelatihan Klaster Tahap I Tahun 2025, BI mendorong petani di Gorontalo mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan beralih ke pertanian organik.

Scroll untuk baca berita

Pelatihan dua hari ini digelar di area penggilingan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mawar Jaya Lestari, Desa Iloheluma, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, 15–16 Mei 2025.

Baca Juga:  Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025: Wujudkan Indonesia Kuat

Pesertanya berasal dari klaster binaan BI, kelompok tani lokal, serta unit usaha pondok pesantren.

Mereka mengikuti sesi langsung tentang cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara alami, serta praktik pertanian ramah lingkungan yang bisa langsung diterapkan.

Menurut Ciptoning Suryo Condro, Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo, pelatihan ini bertujuan menjawab masalah riil di lapangan, bukan hanya teori.

Baca Juga:  Jemput Bola, DPM-PTSP Efektif Tingkatkan Literasi Pelaku Usaha di Gorontalo

“Petani butuh solusi yang bisa mereka pakai besok, bukan sekadar seminar,” tegasnya.

BI menghadirkan dua praktisi dari Yayasan Anugerah Bangsa, Mamik Arifin dan Setyo Budiyono, yang telah mendampingi banyak kelompok tani sukses mengadopsi pertanian organik.

“Keduanya dikenal karena pendekatannya yang praktis dan berbasis pengalaman lapangan,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan upaya membangun ekosistem pangan berkelanjutan dan halal di Gorontalo.

Baca Juga:  PETI Menggila di Jalan Trans Balayo: Hukum Lumpuh, Kapolsek Patilanggio Ikut Main?

Dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan memperkuat sistem pertanian yang sehat, BI berharap klaster-klaster tani dapat lebih tangguh menghadapi perubahan iklim dan fluktuasi pasar.

Bank Indonesia melihat potensi besar di sektor pertanian Gorontalo. Bila dikelola secara modern dan inklusif, pertanian dapat menjadi penopang ekonomi daerah yang andal.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600