Hibata.id – Kapolres Pohuwato yang baru, AKBP Busroni menerima sambutan penuh kehormatan dalam acara serah terima jabatan di Mako Polres Pohuwato, Senin (24/03/2025). Acara ini juga dihadiri oleh Kapolres sebelumnya, AKBP Winarno.
Turut hadir juga jajaran Pemerintah Daerah, termasuk Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga, Wakil Bupati Iwan Adam, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Sebagai bagian dari tradisi Gorontalo, AKBP Busroni disambut melalui prosesi adat Mopotilolo, yang dilengkapi dengan pengalungan bunga, penyerahan buket, dan pedang pora sebagai simbol penghormatan.
Namun, di balik kemegahan acara ini, masyarakat memendam pertanyaan besar: apakah Kapolres baru ini hanya akan menikmati seremonial atau benar-benar menunjukkan taringnya dalam menegakkan hukum?
Aliansi Masyarakat Madani (AMM) tidak tinggal diam. Mereka langsung mengeluarkan tantangan terbuka kepada AKBP Busroni untuk menuntaskan praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang semakin merajalela di Pohuwato dan Popayato.
“Kami ingin melihat, apakah Kapolres baru ini benar-benar bekerja untuk rakyat atau hanya menjadi simbol kosong tanpa aksi. Sebelumnya, Kapolres lama seakan menutup mata terhadap aktivitas PETI yang sudah merusak lingkungan. Jika ini terus dibiarkan, daerah ini tidak akan pernah aman,” tegas AMM dalam pernyataan resminya.
Syahril yang juga merupakan Ketua Bidang Hikmah, Kebijakan, dan Publik DPD IMM Gorontalo ini juga ingin melihat integritas AKBP Busroni, . Ia mengaku, akan terus mengawal jika praktik PETI ini masih dibiarkan.
“Kapolres harus menunjukkan keberpihakan pada hukum, bukan pada para perusak lingkungan. Jika tidak, bersiaplah menghadapi perlawanan masyarakat. Kemungkaran tidak boleh dibiarkan begitu saja,” ujar Syahril dengan tegas.
Kini, kata dia, masyarakat Pohuwato kini menunggu langkah konkret dari AKBP Busroni. Apakah AKBP Busroni akan berbeda dari pendahulunya dan benar-benar menindak mafia tambang ilegal.
“Ataukah ia (AKBP Busroni) hanya akan menjadi Kapolres yang sibuk dengan seremonial tanpa aksi nyata?. Satu hal yang pasti, masyarakat sudah muak dengan pembiaran. Jika tidak ada tindakan tegas, perlawanan akan semakin besar,” pungkasnya.