Hibata.id – Ekshumasi jenazah Gamma Rizkynata Oktafady digelar di Tempat Pemakaman Umum Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Jumat, 29 November 2024.
Proses pembongkaran makam berlangsung selama tiga jam, dipimpin oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Agustinus.
Gamma, seorang pelajar SMK berusia 16 tahun, tewas setelah diduga ditembak oleh anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang.
Peristiwa ini memunculkan dugaan pelanggaran prosedur dalam penanganan kasus. Ekshumasi dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian dan memastikan dugaan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Dwi Subagyo, menyampaikan bahwa Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ribut Hari Wibowo, telah memerintahkan penegakan hukum secara transparan.
“Siapa yang salah harus bertanggung jawab. Proses ini akan terus berjalan hingga ke pengadilan,” ujar Dwi di lokasi ekshumasi.
Tim Gabungan Forensik dari Tiga Universitas
Ekshumasi melibatkan tim forensik gabungan, termasuk dokter utama Istiqomah, serta dokter-dokter dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang.
Proses dimulai pukul 13.15 WIB dengan doa bersama, diikuti pembongkaran makam dan pengangkatan jenazah. Fokus utama tim forensik adalah menentukan penyebab kematian Gamma.
“Kami berharap hasil pemeriksaan dapat segera diserahkan kepada penyidik. Saat ini, laporan dari tim dokter forensik masih ditunggu,” ujar Agustinus.
Tuntutan Keadilan dari Keluarga
Ayah korban, Andi Prabowo, hadir di lokasi ekshumasi, namun lebih banyak diam. Perwakilan keluarga, Subambang, menegaskan harapan keluarga untuk keadilan.
“Kami meminta kasus ini diusut tuntas secara transparan. Pelaku yang bersalah harus dihukum sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Subambang.
Proses Ekshumasi Disaksikan Warga
Area ekshumasi ditutup dengan kain terpal biru dan hijau tua serta diberi garis polisi. Warga sekitar berkerumun di sekitar lokasi pemakaman untuk menyaksikan proses tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik, memunculkan desakan agar aparat penegak hukum bersikap transparan dan profesional dalam menyelesaikan perkara ini.
Ekshumasi jenazah Gamma menjadi langkah awal untuk mengungkap fakta di balik insiden yang diduga melibatkan pelanggaran prosedur oleh aparat penegak hukum.