Hibata.id – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyatakan bahwa “International Conference on Sustainable Coral Reef” yang digelar di Manado menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah, berbagi pengetahuan, dan memperkuat kolaborasi antarnegara dalam upaya pelestarian terumbu karang secara berkelanjutan.
“Sulawesi Utara memiliki kekayaan alam luar biasa, termasuk terumbu karang yang menjadi bagian integral dari Segitiga Terumbu Karang Dunia,” kata Olly Dondokambey dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tinneke Adam, Sabtu (15/12/2024).
Olly menegaskan bahwa keberadaan terumbu karang bukan hanya merupakan kekayaan biodiversitas laut, tetapi juga sumber penghidupan bagi jutaan masyarakat pesisir. Namun, ancaman seperti perubahan iklim, polusi, dan eksploitasi berlebihan terus mengintai keberlanjutan ekosistem ini.
Sebagai bagian dari pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia, Indonesia, khususnya Sulawesi Utara, memikul tanggung jawab besar.
“Dengan luas terumbu karang yang mencapai 40.000 kilometer persegi, kita harus menjadi teladan dalam melindungi ekosistem laut melalui pendekatan berbasis sains serta pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya.
Konferensi internasional ini mengangkat 13 topik utama, termasuk inovasi ilmiah, pemberdayaan masyarakat, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta strategi pembiayaan berkelanjutan.
Gubernur Olly menyatakan keyakinannya bahwa diskusi dalam konferensi ini akan menghasilkan solusi konkret untuk menghadapi tantangan global terkait pelestarian terumbu karang.
“Saya percaya, diskusi-diskusi selama konferensi ini akan menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi tantangan global yang kita hadapi bersama,” katanya.
Gubernur Sulut juga memberikan apresiasi kepada para ahli, peneliti, dan pembuat kebijakan yang berkontribusi dalam acara ini.
“Kerja keras saudara-saudara adalah fondasi untuk menciptakan dunia yang lebih baik, di mana terumbu karang tetap menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
