Hibata.id – Bupati Buton Tengah (Buteng), Dr Azhari, meninjau pembangunan Sekolah Rakyat di Kampus B Universitas 19 November Kolaka, Mawasangka, Rabu (16/7/2025).
Sekolah ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Azhari menyampaikan bahwa progres pembangunan meliputi tiga ruang laboratorium, tiga kamar tidur siswa, serta enam ruang kelas yang akan digunakan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
Selain itu, dapur sekolah yang terdiri dari dapur basah dan dapur kering juga sedang dalam tahap pengerjaan.
“Saat ini tengah dibangun ruang laboratorium, kamar tidur, dan ruang kelas belajar untuk jenjang SD hingga SMA,” ujar Bupati Azhari.
Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk menampung anak yatim piatu, kaum dhuafa, serta keluarga kurang mampu. Program ini ditujukan agar tak ada lagi anak-anak di Buton Tengah yang terpaksa putus sekolah karena kendala biaya.
“Ini sejalan dengan visi kami bersama Wakil Bupati Adam Basan menjadikan Buteng sebagai kota pendidikan dan kota santri. Kami ingin semua anak bisa sekolah, tanpa terkecuali,” tegasnya.

Bupati Azhari menyebutkan, setiap siswa Sekolah Rakyat akan menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp4 juta per bulan dari pemerintah pusat. Bantuan ini dinilai sangat besar dan tidak mungkin dibiayai sepenuhnya oleh anggaran pemerintah daerah.
“Kalau hanya mengandalkan dana daerah, tidak akan mampu sebesar itu. Alhamdulillah, ini jawaban dari doa masyarakat Buteng,” tambahnya.
Saat ini, kapasitas Sekolah Rakyat di Buton Tengah dirancang untuk menampung 150 siswa, masing-masing 50 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Jumlah ini berbeda dari rencana awal sebanyak 200 siswa karena adanya penyesuaian desain pembangunan dengan penambahan tiga ruang laboratorium.
“Awalnya disiapkan delapan ruang kelas, namun setelah penyesuaian, kini tersedia enam kelas untuk 150 siswa,” jelasnya.
Untuk kategori SD, pendaftaran masih terbuka bagi 22 siswa lagi. Sementara jenjang SMP telah mencatatkan 56 pendaftar dan SMA sebanyak 54 pendaftar.
Dr Azhari berharap program ini berlanjut dan mampu menyerap lebih banyak anak dari keluarga prasejahtera di masa mendatang, sebagai langkah nyata mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata di Kabupaten Buton Tengah.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Buteng menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong keadilan akses pendidikan di wilayah tertinggal, serta mendukung misi nasional pengentasan kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.