Hibata.id – Pemerintah Kota Gorontalo ternyata memiliki cara sendiri dalam mengendalikan inflasi agar tetap masuk dalam kategori rendah.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Deddy Kadullah mengungkapkan cara mereka bisa berhasil kendalikan inflasi.
Pertama, kata Deddy, menjaga keterjangkauan harga. Menurutnya, langkah ini dilaksanakan dengan cara menggelar pasar murah, pangan murah non subsidi, dan operasi pasar.
“Setiap hari, OPD terkait juga ada pelaporan pemantauan harga bahan pokok. Itu kita evaluasi. Bahan pokok mana yang mahal, itu yang kita subsidi,” kata Deddy.
Langkah kedua yang dilakukan, kata Deddy, menjaga ketersediaan pasokan, karena hal ini menentukan harga bahan pokok.
“Kalau di Kota Gorontalo, bahan pokok yang paling rawan cabe, sehingga kami menggagas program penanaman bibit cabe,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya menanam cabe secara massal dengan jumlah kurang lebih 3.000 bibit pohon.
“Kita kerjasama dengan kelompok masyarakat dan sentra industri, seperti Sulut. Kita berupaya bahan pokok terus tersedia,” ujarnya.
Langka ketiga, katanya, kelancaran distribusi. Menurut Deddy, meski persediaan banyak kalau distribusi lambat pasti akan terjadi kelangkaan barang.
“Distribusi ini kita awasi secara rutin, biar lancar,” kata Deddy singkat.
Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengefektifkan komunikasi dengan TPID, Bulog, BPS, OPD terkait dan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan inflasi.
“Komunikasi kita laksanakan secara rutin tiap pekan. Kita diskusikan bagaimana bahan pokok bisa tersedia,” ucapnya
“Kalau terjadi kelangkaan, kita turun lapangan bersama-sama kemudian merumuskan cara apa yang harus dilakukan,” sambungnya.
Deddy juga mengungkap strategi lain yang dilakukan pihaknya menjaga inflasi. Cara itu adalah memberikan bantuan voucher bahan bakar minyak (BBM) kepada pengemudi bentor.
“Kami juga memberikan voucher kepada pengemudi bentor, karena salah satu penyebab inflasi kemahalan biaya transportasi,” tutupnya.