Hibata.id – Suasana pagi yang biasanya tenang di pesisir Pantai Tinangoha, Binjeita Kecamatan Bolangitang Timur, Bolaang Mongondow Utara, mendadak berubah menjadi heboh.
Seekor duyung raksasa ditemukan terdampar di bibir pantai, Jumat (9/5/2025). Sekatika hal ini mengundang warga yang datang berbondong-bondong menyaksikan langsung peristiwa langka ini.
Mamalia laut yang dikenal jinak dan bersahabat, namun kini terbaring lemah di pasir pantai. Video yang beredar memperlihatkan perjuangan warga menyelamatkan duyung tersebut.
Dengan penuh kehati-hatian warga bahu-membahu menarik tubuh besar ikan itu menggunakan tali agar tidak melukai makhluk laut yang dilindungi ini.
“Binatang ini sangat langka. Kemarin ada yang terjaring pukat nelayan, tapi yang ini lebih besar dan masih hidup. Kami akan kembalikan ke laut,” kata Bambang warga sekitar.
Banyak warga mengaku baru pertama kali melihat duyung secara langsung. Selain menyelamatkan ikan itu, banyak warga yang ikut mengabadikan peristiwa tersebut.
Lebih mengejutkan, ini bukan satu-satunya penampakan. Dalam sepekan terakhir, empat ekor ikan duyung muncul di perairan sekitar Pantai Binjeita.
Beberapa berhasil diselamatkan setelah tersangkut jaring nelayan. Duyung yang terdampar kali ini adalah duyung terbesar, dan kondisinya masih memungkinkan untuk dikembalikan ke laut.
“Empat ekor dalam seminggu, ini alarm bagi kita semua. Duyung adalah makhluk pemalu yang biasanya menghindari manusia. Jika mereka muncul ke darat, artinya ada yang salah di laut kita,” ujarnya.
Ikan duyung dengan nama latin (Dugong-dugon) adalah mamalia laut herbivora yang hanya hidup di perairan tropis dangkal yang kaya padang lamun.
Populasinya terus menyusut karena kerusakan ekosistem, perburuan, dan polusi laut. Duyung tak bersuara, tak menyerang, hanya diam—dan kini, diamnya adalah jeritan yang tak terdengar.
Kejadian ini menggugah kesadaran, laut bukan hanya sumber ikan, tetapi rumah bagi makhluk hidup yang juga punya hak untuk bertahan.
“Sudah saatnya kita menghentikan pelanggaran atas ruang hidup mereka, sebelum semua hanya tinggal cerita,” ia menandaskan.