Nasional

Kritik Keras HPMIG Soal Kebijakan Buka Hijab Bagi Paskibraka Putri

×

Kritik Keras HPMIG Soal Kebijakan Buka Hijab Bagi Paskibraka Putri

Sebarkan artikel ini
Raihan Daffa Nadiro Koniyo, Ketua Umum PB HPMIG/Hibata.id
Raihan Daffa Nadiro Koniyo, Ketua Umum PB HPMIG/Hibata.id

Hibata.id – Kebijakan terkait pembukaan hijab Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) masih menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Gorontalo.

Meskipun Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah meminta maaf, dan mengizinkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri, tidak membuat publik percaya begitu saja kepada BPIP.

Scroll untuk baca berita

Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur, Bagaimana Golkar?

Salah satunya dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG). Terkait isu kontroversial tentang pembukaan hijab bagi anggota Paskibraka dinilai tidak wajar.

Mereka menilai, kebijakan ini sangat tidak menghormati kebebasan beragama. Sama saja, kebijakan ini menghina perempuan Muslimah yang mengenakan hijab sebagai bagian dari keyakinan mereka.

Baca Juga:  Gaji Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo

Baca Juga: Meneropong Gorontalo Pasca Pilkada 2024

“Apalagi Gorontalo merupakan daerah muslim yang juga dikenal dengan adat bersendikan Syara, Syara bersendikan Kitabullah,” kata Raihan Daffa Nadiro Koniyo, Ketua Umum PB HPMIG.

Dalam pernyataan, pihaknya menegaskan bahwa pemaksaan untuk membuka hijab bertentangan dengan prinsip kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi Indonesia.

Baca Juga: Menilik Tipe Pemilih Dalam Pileg 2024

“Ini adalah bentuk pelanggaran terhadap hak individu dan kebebasan beragama yang dilindungi oleh UUD 1945,” tegasnya

“Meski sudah meminta maaf, kami meminta kepada Presiden untuk segera mengevaluasi kembali BPIP,” ujar Raihan Daffa.

Baca Juga:  Bambang Soesatyo: Tarung Derajat Hadapi Dua Kejuaraan Nasional di 2025

Ia juga menekankan, bahwa Paskibraka sebagai simbol patriotisme dan keberagaman seharusnya mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi, bukan justru mengekang identitas agama seseorang.

“Menghormati keberagaman berarti menghormati pilihan pribadi, termasuk dalam hal berpakaian. Kebijakan ini jangan sampai terjadi di tahun mendatang,” tambahnya.

Reaksi keras dari HPMIG Gorontalo ini muncul setelah beredar kabar bahwa BPIP telah menginstruksikan anggota Paskibraka yang berhijab untuk melepas hijab mereka selama latihan dan upacara HUT RI ke 79.

HPMIG juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah. Seluruh elemen masyarakat untuk bersikap bijak dan tetap menjaga persatuan.

Baca Juga:  Kemenag Ajak Pengelola Zakat Bersinergi untuk Kurangi Kemiskinan

“Jika ada kebijakan yang dianggap tidak sesuai, mari kita sampaikan dengan cara yang benar melalui jalur yang tepat,” tutup Ketua HPMIG.

Kontroversi ini menjadi perhatian publik, khususnya di kalangan masyarakat Gorontalo yang dikenal memiliki budaya Islam yang kuat.

Sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Gorontalo, HPMIG berharap BPIP segera merespons kritik ini dengan bijaksana, demi menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600